BUKU PEMBELAJARAN KELAS X SMK/MAK
BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 menetapkan bahwa buku teks pelajaran terdiri atas Buku Siswa dan Buku Guru. Buku Guru Matematika untuk SMA/MA Kelas X ini memiliki tiga fungsi utama. Pertama, Buku Guru digunakan sebagai petunjuk penggunaan Buku Siswa Matematika untuk SMA/MA Kelas X. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran dengan Buku Siswa, guru dapat mempelajari terlebih dahulu panduan yang ada pada Buku Guru. Buku Guru ini memuat penjelasan-penjelasan setiap bagian dari Buku Siswa sehingga memberikan arahan kepada guru agar kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Kedua, Buku Guru digunakan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Pada Buku Guru terdapat penjabaran mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari setiap bab, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alternatif jawaban dari berbagai pertanyaan pemantik yang diberikan ketika proses pembelajaran, ide- ide kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemampuan yang berbeda di kelas, serta alternatif penyelesaian dari instrumen penilaian. Dengan demikian, buku ini dapat membantu memudahkan guru untuk menentukan aktivitas pembelajaran guna mencapai pengalaman belajar yang diinginkan.
Ketiga, Buku Guru digunakan untuk memberikan gambaran mengenai metode atau pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran di kelas. Pada Buku Siswa, setiap materi pada semua bab diawali dengan konteks yang diangkat dari kehidupan nyata. Materi yang ada pada Buku Siswa juga disajikan dengan berbagai kegiatan eksplorasi yang dapat menuntun siswa dalam memahami konsep yang disajikan sehingga pada Buku Guru diberikan alternatif metode pembelajaran yang dapat digunakan seperti diskusi dan tanya jawab. Selain itu, diberikan pula alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas seperti pendekatan kontekstual dan penemuan terbimbing.
Guru juga diharapkan dapat mengembangkan metode dan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kecakapan abad ke-21. Untuk itu, guru dapat menggali lebih dalam kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kerja sama, dan kemampuan berkomunikasi siswa berdasarkan kegiatan pembelajaran yang terdapat pada Buku Siswa. Implementasi kecakapan abad ke-21 pada pembelajaran juga erat kaitannya dengan memacu siswa untuk memiliki keterampilan berpikir sederhana (LOTS) hingga keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Dengan demikian, guru diharapkan dapat memberi ruang, kesempatan, dan pengalaman belajar yang melatih siswa tidak hanya keterampilan berpikir sederhana, tetapi juga keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Di samping itu, hal ini sesuai dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu pembelajaran yang menekankan pada Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3) bergotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Beberapa ikon pada Buku Siswa dibuat dengan berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila seperti Ayo Bernalar, Ayo Berpikir Kritis, dan Ayo Berpikir Kreatif. Pada Buku Guru diberikan uraian dari ikon tersebut yang dapat menuntun guru mengembangkan profil pelajar Pancasila dari dalam diri peserta didik.
Dengan berpedoman pada Buku Guru dalam menyampaikan materi yang ada dalam Buku Siswa, tentu saja pada akhirnya peserta didik diharapkan dapat memenuhi capaian pembelajaran yang diharapkan. Peserta didik diharapkan dapat memahami konsep terkait eksponen dan logaritma, barisan dan deret, vektor dan operasinya, trigonometri, sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, fungsi kuadrat, statistika, serta peluang.